CINTA
TANAH AIR
P Pernahkan kita bertanya dan mencari tahu apa makna
dibalik kata-kata yang sudah mendarah daging kita ucapakan atau setidaknya kita pernah mendengar dari
dulu hingga sekarang ini, kata itupun tidak asing bagi kita anak-anak Lamhala,
tapi seberapa jauh kita memahami isi kandungan dari kata dimaksud, contoh kata
:
bella telo, kapitan pulo, pegawai lewa; mungkin kita cuma tahu dan kenal bella suku tello sebagai tiga suku
penguasa pemerintahan di desa Lamhala, kapitan pulo dan pegawai lema sebagai
aparat pelaksana di pemerintahan dengan bidang tugasnya msing-masing.
Lebih dari itu tahukan kita mengapa bella hanya terdiri
dari tiga (3) suku saja, begitu pula kapitan hanya ada sepuluh (10) dan juga
pegawai hanya ada lima (5) ?, apa sesungguhnya rahasia dibalik 3, 10 dan 5
tersebut, dan mengapa bukan 2, 12 dan 6, atau 3,8 dan 4 dan seterusnya tapi
mengapa hanya 3,10 dan 5, ( bella tello, kapitan pulo dan pegawai lema ).
Begitu pula halnya dengan kata Lamahala sebagai nama Desanya (
kampungnya ),
Jika menilik nama Lamahala mungkin kita juga menemukan ada
perbedaan penyebutan yang pada akhirnya juga terbawa hingga penulisannya pada
catatan-catatan formal kita mengenal dengan Lamahala, padahal yang benar adalah
Lamhala bukan Lamahala, namun berubah menjadi Lamahala dalam penyebutan karena
dipengaruhi oleh sebutan bangsa penjajah ( Belanda ) ketika itu yang sulit melafadkan
Lamhala sehingga mereka menyebutnya menjadi Lamahala dan akhirnya terbawa
hingga saat ini.
Namun terlepas dari itu ada hal yang menarik sebagaimana
bella 3, kapitan 10 dan pegawai 5, kita juga pun patut mengetahui mengapa
disebut Lamhala? Ini yang menjadi pekerjaan rumah untuk kita mencari tahu makna
dibalik semua itu, agar kita anak-anak Lamhala tahu dan mnegenal Lewo secara
baik, apalah artinya kita mengaku anak Lewo Lamhala tapi tidak mengenal Lewo
secara baik dan benar, bagaimana kita mencintai Lewo kalau kita tidak
mengenalnya lebih dalam, bukankah mencintai Lewo adalah juga sebagian dari Iman.
Selain itu kita juga mendengar dari rumpun suku lainnya
seperti : Uli Paa Kae, Lau Lola-Rae Lola, Goran Baka Pito, Uran
Buang Goran, dan sebagainya.
Untuk itu mari tite coba sama-sama seba makna dari semua
itu, biar tite tidak terus dalam ketidak tahuan hingga generasi selanjutnya.
Wassalam,
Rauf : 12/05/15.
Diharapkan masukan dari rumpun keluarga Lamhala, untuk sharing kita bersama untuk mengetahui lebih jauh sebelum tite glupak sama sekali dan berlalu begitu saja. Amin.
BalasHapus